Sumber daya alam merupakan istilah yang berhubungan dengan
materi-materi dan potensi alam yang terdapat di planet bumi. Keberadaan
sumber daya alam ini telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Materi alam tersebut dapat berupa benda hidup (unsur-unsur hayati),
yaitu hewan dan tumbuhan.
Terdapat pula benda mati (nonhayati), seperti tanah, udara, air, bahan
galian atau barang tambang. Selain itu terdapat pula kekuatan-kekuatan
alam menghasilkan tenaga atau energi. Misalnya, panas bumi (geothermal),
energi matahari, kekuatan air, dan tenaga angin.
Hampir semua negara memiliki sumber daya alam yang berbeda, namun tak
semuanya diberkati kekayaan alam yang melimpah seperti Indonesia.
Indonesia hampir memiliki segalanya, kekayaan alam yang ada di lautan
dan daratan Indonesia memang tak terbatas. Namun semuanya tidak
memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Tidak ada atau kurangnya sumber daya alam menjadikan suatu negara harus
mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan serta menunjang perekonomian
negara. Semakin minim sumber daya alam, biasanya semakin besar bahan
yang harus diimpor. Dengan kata lain, negara yang tidak memiliki sumber
daya alam harus mengeluarkan dana yang sangat besar untuk mengimpor
sumber daya alam mentah dari negara lain.
Sekilas, kenyataan itu tentu terdengar menyulitkan. Faktanya, Indonesia
yang dikaruniai sumber daya alam yang sangat kaya saja masih menghadapi
berbagai masalah, khususnya dalam hal ekonomi. Bagaimana dengan
negara-negara lain yang tidak atau hanya sedikit memiliki sumber daya
alam?
Yang menakjubkan, beberapa negara mampu membuktikan mereka bisa maju,
terus tumbuh dan berkembang. Serta memiliki tingkat perekonomian yang
tinggi, meski menghadapi kendala dalam hal sumber daya alam. Beberapa
negara berikut ini bisa menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni
sehingga bisa memberikan kemajuan yang pesat serta tingkat ekonomi yang
tinggi bagi negaranya.
Belgia
Dihimpit oleh negara-negara berkekuatan ekonomi tinggi seperti Jerman,
Prancis, dan Inggris, tidak memberikan banyak kesempatan kepada Belgia
untuk membangun basis manufaktur yang kuat. Belgia juga merupakan negara
dengan minim kekayaan alam, dan harus mengimpor bahan baku mentah atau
setengah jadi, yang kemudian diolah untuk ekspor.
Satu-satunya sumber daya alam yang dimiliki Belgia adalah batu bara.
Untuk bahan-bahan baku mentah, Belgia sangat bergantung pada impor dari
negara lain, sehingga Belgia pun sangat riskan terkena dampak kenaikan
harga pasar dan komoditas global. Meski begitu, Belgia berhasil menjadi
salah satu negara maju dalam hal ekonomi. Negeri ini mengekspor mesin
dan peralatan, bahan kimia, berlian yang telah diolah, produk logam,
sampai makanan.
Italia
Italia tercatat mengimpor 99,7 persen bahan bakar padat, 92,5 persen
minyak, dan 91,2 persen gas alam. Fakta itu sudah cukup menjelaskan
bagaimana kondisi alam Italia secara keseluruhan. Sumber daya alam
Italia memang bisa dibilang sangat terbatas, sehingga kebutuhan
bahan-bahan baku harus mengandalkan impor. Italia bahkan termasuk
sedikit memiliki gedung tinggi pencakar langit, seperti yang biasa ada
di negara-negara maju.
Tapi Italia termasuk negara maju, dengan tingkat perekonomian yang
besar, bahkan terkemuka di dunia. Negara ini mengekspor produk-produk
teknik, tekstil, pakaian, mesin, otomotif, peralatan transportasi, bahan
kimia, logam halus, sampai barang-barang mewah. Italia juga termasuk
salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Jepang
Wilayah Jepang memiliki banyak pegunungan serta gunung-gunung api yang
masih aktif. Jepang juga cukup rentan dilanda bencana, seperti gempa
bumi dan lainnya. Dari sisi alam, bisa dibilang Jepang adalah negeri
yang kurang beruntung. Negara ini memang memiliki sumber daya alam, tapi
jumlahnya sangat terbatas, dan tidak memadai untuk menopang pertumbuhan
ekonomi negara dan jumlah penduduk yang cukup besar. Karenanya, untuk
kebutuhan bahan baku, Jepang sangat bergantung pada impor luar negeri.
Hebatnya, meski menghadapi masalah seperti itu pun, Jepang mampu
membuktikan diri sebagai negara maju dan sangat hebat dalam teknologi.
Jepang mengekspor banyak hasil usaha mereka ke berbagai negara, mulai
dari komputer, mobil, tembaga, besi, semikonduktor, dan lain-lain.
Produk-produk elektronik mereka juga masuk ke milyaran rumah penduduk di
berbagai belahan dunia.
Korea Selatan
Korea Utara memang memiliki kandungan alam yang kaya berupa mineral.
Namun, Korea Selatan tidak memiliki keberuntungan yang sama. Sumber daya
alam di Korea Selatan bisa dibilang sangat terbatas. Karenanya,
sebagaimana Jepang, Korea Selatan juga sangat bergantung pada
bahan-bahan yang diimpor dari luar negeri untuk menopang industri dalam
negeri dan kebutuhan penduduk yang besar.
Kebangkitan Korea Selatan dalam industri dimulai pada era 1960-an.
Selain terkenal sebagai negeri gingseng, Korea Selatan juga terkenal
sebagai negara pengekspor peralatan komunikasi nirkabel, komputrer,
baja, kapal, semikonduktor, otomotif, petrokimia, sampai barang-barang
elektronik canggih. Saat ini, Korea Selatan telah menjadi salah satu
negara yang terus berkembang dengan perekonomian yang besar.
Singapura
Dalam hal kekayaan alam, bisa dibilang Singapura tidak ada apa-apanya
dibandingkan Indonesia. Dalam hal luas wilayah, Singapura hanya setara
dengan salah satu kota besar di Indonesia. Tapi dalam hal kemajuan
negara dan tingkat ekonomi, Indonesia kalah telak jika dibandingkan
Singapura.
Singapura tidak memiliki kekayaan alam yang bisa diandalkan. Bahkan
negeri itu pernah sampai mengimpor air dari Malaysia, untuk memenuhi
kebutuhan penduduk di sana. Tetapi, meski begitu, Singapura menjadi
negara maju dengan perekonomian yang makmur.
Singapura mengekspor makanan dan minuman, obat-obatan, bahan kimia, dan
minyak halus. Sebanyak 48 persen ekspor singapura merupakan barang hasil
olahan ulang yang kemudian dijual keluar (ekspor). Singapura juga
memiliki kontribusi sebesar 10 persen dalam produksi semikonduktor di
dunia.
Swiss
Mirip Belgia, Swiss dikelilingi oleh negara-negara industri utama
seperti Jerman, Prancis, dan Italia. Yang menjadi masalah, juga mirip
Belgia, Swiss tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan,
sehingga sangat bergantung pada hasil impor.
Karena kesadaran itu pula, Swiss pun memusatkan perhatian usahanya pada
industri pertanian. Negara ini memiliki keunggulan dalam hal proses
pengolahan makanan, memproduksi kebutuhan (makanan) multinasional,
selain juga hebat dalam memproduksi jam tangan mewah. Di antara merek
terkenal produksi mereka adalah Rolex dan Swatch. Sementara ekspor utama
Swiss adalah bahan kimia, mesin, jam tangan, produk pertanian, dan
bahan makanan.
Taiwan
Jepang menjajah Taiwan selama 50 tahun, dan selama setengah abad itu
Jepang bisa dibilang menguras habis sumber daya alam yang ada di Taiwan.
Ketika Perang Dunia II berakhir, Taiwan menghadapi krisis dalam hal
sumber daya alam, sehingga mereka terpaksa mengimpor bahan baku dari
luar negeri. Karenanya sebanyak 90 persen kebutuhan industri Taiwan
diperoleh dari negara asing.
Meski begitu, Taiwan mampu mengolah keterbatasannya hingga menjadi
negara maju dengan industri yang membumbung pesat, khususnya dalam
bidang semikonduktor. Pada 2010, Taiwan bahkan sukses menjadi produsen
semikonduktor nomor satu di dunia, menggeser Jepang yang semula
menduduki peringkat atas dalam bidang tersebut. Dalam hal ekspor, Taiwan
mengandalkan ekspor komputer, barang elektronik, mesin, tekstil,
plastik, semikonduktor, optik, bahan kimia, dan lainnya.
Nah hebat bukan kawan, dibalik kekurangan yang dimiliki oleh
negara-negara diatas, ternyata bisa memberikan kekuatan dan kemauan
untuk menjadi negara yang selalu di depan. Dengan mengembangkan
pendidikan dan teknologi serta menghasilkan sumber daya manusia ternyata
telah membuat negara yang tidak mempunyai sumber daya alam bisa menjelma menjadi negara yang makmur dan sejahtera.
Namun hal sebaliknya terjadi dengan negara-negara berkembang yang
memiliki sumber daya alam yang melimpah tidak bisa memberikan dampak
yang positif bagi penduduknya. Malah sebaliknya sumber daya alam yang
dimiliki mereka jual kenegara-negara maju lalu di beli kembali oleh
negara-negara berkembang.
Lantas apa yang harus dilakukan?
Alangkah baiknya negara-negara berkembang seperti Indonesia mencontoh negara-negara maju dalam menciptakan sumber daya manusia
yang lebih mumpuni yang bisa mengolah dan menjadikan sumber daya alam
Indonesia sebagai senjata utama dalam menciptakan perekonomian negara
yang kuat dan rakyat sejahtera.
No comments:
Post a Comment